Sabtu, 15 Agustus 2015

Uniknya Pura Lingsar Cerminkan Kerukunan Beragama

Telah senang berjalan-jalan ke pantai Kuta, pantai Senggigi atau air terjun Sendang Gile?. Lupakan sesaat perihal wisata air, mari berkunjung ke Pura Lingsar. Pura yang disebut lambang kerukunan umat beragama.

Pura Lingsar ada di Desa Lingsar, Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Pura ini yaitu pura paling besar di Lombok. Di bangun mulai sejak 1741 oleh Raja Anak Agung Ketut Karangasem serta dikira pura yang paling suci di Lombok. Uniknya, pura ini paduan pada niali-nilai agama Hindu serta Islam Wetu Telu. Latar belakang inilah sebagai daya tarik paling utama Pura Lingsar. Oleh karena itu lokasi pura ini terdiri jadi dua. Dibagian utara ada pura Hindu bernama Gaduh, sedang dibagian selatan berdiri pura Weku Telu bernama Kemaliq.

Pura dengan luas 26 hektar ini benar-benar tunjukkan harmonisasi pada agama Islam serta Hindu. Hingga tidak heran bila ritual 2 agama itu bisa jalan berdampingan tanpa ada berlangsung gesekan. Juga sebagai lambang melindungi kesucian pura ini jadi tiap-tiap pengunjung diharuskan untuk memakai selendang kuning juga sebagai sinyal penghormatan. Meski senantiasa dipakai untuk melaksanakan ibadah dua agama yang tidak sama tetapi dalam satu tahun sekali ada upacara yang melibatkan umat Hindu serta Islam di pura ini. Upacara itu bernama Perang Topat. Dalam ritual ini mereka “berperang” menggukana topat atau ketupat yang dilemparkan pada sesama rekannya. Arti dari perang ini yaitu juga sebagai sinyal bersukur atas rezeki yang senantiasa dilimpahkan oleh Tuhan. Perang Topat umumnya dikerjakan pada saat sebelum musim tanam pagi serta setelah musim penghujan.

Terkecuali ritual-ritual yang unik, Anda juga mesti menjelajahi tempat ini. Terkecuali pura Gaduh serta Kemaliq, di Pura Lingsar ada kolam yang di bangun untuk menghormati Dewa Whisnu dengan luas 6. 230 mtr. persegi. Kolam bernama Telaga Ageng ini ditempati ikan yang bila tak di panggil keluar akan tidak memperlihatkan diri. Pengunjung mesti melemparkan telur ayam rebus supaya ikan-ikan itu keluar. Telaga Ageng memiliki 9 pancuran yang airnya bakal memancar ke kolam. Di basic kolam Anda bakal lihat banyak duit koin yang berantakan. Uang-uang itu dilempar oleh pengunjung. Konon tuturnya tiap-tiap pengunjung yang melempar koin ke kolam bakal memperoleh keringanan rezeki dari Tuhan.

Untuk berkunjung ke Pura Lingsar, Anda dapat menumpang angkutan umum dari terminal Bertais menuju Narmada dengan biaya Rp. 3000. Setelah itu dari Narmada menuju Pura dengan biaya yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar